Click Here!

Selasa, 15 November 2011

APLIKASI PUASA SENIN-KAMIS DALAM RANGKA MENANGGULANGI HAWA NAFSU

"Assalamualaikum, Pak Ustadz. Nama saya XXX. Saya seorang pemuda berusia 20-an tahun dan masih lajang. Begigin pak ustadz. Saya memiliki masalah yakni hawa napsu saya yang sangat besar. Saya sudah berpuasa Senin-Kamis tetapi tetap saja saya merasa tidak ada perubahan apa-apa di dalam diri saya. Tolong solusinya, pak ustadz.
                                                                                                                     
                                                                                                  dari XXX di XXX"  


Pernah kamu baca entah di majalah, surat kabar, atau mungkin di sebuah situs pertanyaan macam itu, sobat emo? Pertanyaan yang merupakan ungkapan hati yang terdalam dari (banyak) pejantan dari spesies homo sapiens a.k.a manusia. Sudah berpuasa senin-kamis bertujuan mulia berjihad melawan hawa napsu tapi tetap saja....

Begigin, sobat emo.


Puasa Senin-Kamis adalah puasa yang dilakukan setiap hari Senin dan Kamis. Hukum sunah. Banyak, okelah: cukup banyak, pemuda yang melakukannya agar terhindar dari dosa besar perzinaan. Tetapi banyak di kalangan kita yakni kaum pejantan homo sapiens ini yang heran, karena puasanya itu tidak dapat membendung hawa napsunya. Banyak keluhan tentang ini yang aku ilustrasikan dengan curahan hati di atas. Kita puasa. Kita sholat. Dan rasa 2 nya tidak mendapat apapun kecuali lapar dan haus. Dan hawa napsu yang bukannya mengecil tetapi malah membesar. Pasti ada yang salah, betul kan sobat emo. Tapi di bagian mana? Nah, pada suatu ketika aku mempraktekan sesuatu yang sangat sederhana yang berat sekali kita untuk mempraktekannya, yang dekat sekali dengan kehidupan kita sehari 2, secara tidak sengaja. Apa itu?

Sholat

Yup. Sholat lima waktu adalah jawabannya. Mungkin diantara kamu ada yang protes: Tapi aku sudah sholat. Komplet lima waktu. Benar. Tapi seriuskah kamu dengan sholat kamu itu. Sebab banyak orang yang melakukan sholat dan gemar melakukan itu di akhir waktu. Menunda 2 sholat. Banyak, okelah:cukup banyak, orang Islam yang --bagus--sudah mampu melaksanakan sholat secara rutin. Namun, mengabaikan keawalan waktunya. Hei, orang yang gemar melakukan sholat di akhir waktu, kelak di hari akhir, pahala sholatnya itu akan dipukulkan ke mukanya.


Sholat yang utama adalah sholat yang yang dilakukan di awal waktu. Begitu kamu mendengar adzan berkumandang kamu cepat 2 berwudlu dan sesegera melakukan sholat. Sebab jika kamu sungguh 2 menjalankan sholat wajib  saat menjalankan puasa, berarti kamu benar-benar berkomitmen terhadap puasa kamu. Sholat adalah tolak ukur keseriusan kamu menjalakan puasa. Dan puasa beserta melakukan sholat yang baik apalagi saat kamu berpuasa dapat melatih karakter kamu. Karakter tentang  kekonsistenan kamu dalam beramal.

Dalam salah satu percapankannya dengan Rasulullah, yang semuanya itu terjadi atas izin Allh, iblis berkata kepada Nabi bahwa salah satu cara ia melalaikan manusia dalam sholat adalah membisikan kepada manusia agar menunda-nunda sholat. Karena iblis ingin agar, walaupun manusia melakukan ibadah sholat, si manusia tetap menderita kerugian yakni dengan dipukulkan amal sholat ke muka manusia itu sendiri saat hari akhir. Yah, begitulah iblis terlaknat. Makhluk penderita skizofrenia paling akut di alam semesta. Naudzubillah min dzalik.

Well, kamu bisa coba. Puasa mengendalikan hawa napsu, sholat yang baik dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Perpaduan yang manis, bukan. Berpuasa senin-kamis dengan melakukan sholat wajib yang rutin yang dilakukan di awal waktu secara konsisten, mampu menanggulangi niat 2 keji di dalam diri kamu. Lebih terkendali, sobat emo. Lebih nyaman dalam menjalani hidup. Insya Allah. Amin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar